Periodisasi Sejarah di Indonesia Menurut H.J. de Graaf dan Moh. Yamin

Periodisasi Sejarah di Indonesia Menurut H.J. de Graaf dan Moh. Yamin ~ Periodisasi atau pembabakan waktu adalah salah satu proses strukturisasi waktu dalam sejarah dengan pembagian atas beberapa babak, zaman atau periode. Peristiwa-peristiwa masa lampau yang begitu banyak dibagi-bagi dan dikelompokkan menurut sifat, unit, atau bentuk sehingga membentuk satu kesatuan waktu tertentu.

Sejarah Indonesia [image by souletz.blogspot.com]
Periodisasi atau pembagian babakan waktu merupakan inti cerita sejarah. Dua tokoh yang menyampaikan periodisasi Sejarah di Indonesia yaitu H.J. de Graaf, dan Moh. Yamin. H.J. de Graaf, dalam bukunya yang berjudul :"Geschiedenis van Indonesia", membagi babakan waktu sejarah Indonesia sebagai berikut.
  1. Orang Indonesia dan Asia Tenggara (sampai dengan 1650).
    • Zaman Hindu.
    • Zaman penyiaran Islam dan berdirinya Kerajaan Islam.
  2. Bangsa Barat di Indonesia (1511-1800).
  3. Orang Indonesia di zaman VOC (1600-1800).
  4. VOC di luar Indonesia.
Selanjutnya Moh. Yamin dalam bukunya "6000 Tahun Sang Merah Putih", membuat babakan waktu/periodisasi sejarah Indonesia sebagai berikut.
  1. Zaman Prasejarah sampai permulaan Tarikh Masehi.
  2. Zaman Proto Historis, dari permulaan Tarikh Masehi sampai ke Abad VII.
  3. Zaman Sriwijaya - Sailendra (abad VII - XII).
  4. Zaman Singasari - Majapahit (Abad XIII- XVI).
  5. Zaman Penyusunan Kemerdekaan Indonesia sejak XVI - XIX.
Bila kita cermati, masih banyak lagi periodisasi yang dapat dibuat untuk sejarah Indonesia; apalagi Indonesia sekarang sudah memasuki zaman reformasi, sehingga rentangan sejarah Indonesia dari zaman prasejarah hingga zaman reformasi menjadi garapan tersendiri bagi para sejarawan Indonesia di masa kini.

Masih banyak contoh adanya periodisasi, yang dibuat oleh tokohtokoh sejarah. Satu hal yang perlu diperhatikan dan dipahami bahwa dalam periodisasi terdapat banyak unsur/faktor yang dapat digunakan sebagai kriteria untuk menyusun pembagian waktu, seperti: faktor geografis, kronologis, keluarga/dinasti, perjuangan manusia, ekonomi, teori evolusi dan sebagainya.

Sumber referensi : Sejarah 1 : Untuk SMA/MA Kelas X / Dwi Ari Listiyani ; Editor Hermanu Joebagio ; Ilustrator Haryana Humardani. — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan nasional, 2009.

Pengertian dan Tujuan Periodisasi Dalam Sejarah

Pengertian dan Tujuan Periodisasi Dalam Sejarah ~ Dalam periodisasi diadakan serialisasi rangkaian babakan menurut urutan zaman. Sejarah dibagi-bagi menjadi zaman-zaman dengan ciri-cirinya masingmasing. Periodisasi sangat penting dalam historiografi karena merupakan batang tubuh cerita sejarah.

Ilustrasi sejarah [image by timesindonesia.co.id], 
Periodisasi mengungkapkan ikhtisar sejarah dan di dalamnya harus dapat dikenali jiwa atau semangat setiap zaman, masing-masing pola dan struktur urutan kejadian, atau peristiwa-peristiwa. Periodisasi dapat disusun berdasarkan perkembangan politik, perekonomian, kesenian, agama dan sebagainya.

Setiap penulis sejarah bebas menentukan/memilih periodisasi, yang mencerminkan keyakinannya, pendiriannya, dan visi sejarahnya.

Periodisasi atau pembabakan waktu adalah salah satu proses strukturisasi waktu dalam sejarah dengan pembagian atas beberapa babak, zaman atau periode. Peristiwa-peristiwa masa lampau yang begitu banyak dibagi-bagi dan dikelompokkan menurut sifat, unit, atau bentuk sehingga membentuk satu kesatuan waktu tertentu. Periodisasi atau pembagian babakan waktu merupakan inti cerita sejarah.

Mengetahui pembabakan waktu sejarah akan sangat bermanfaat bukan saja bagi penulis sejarah akan tetapi juga bagi para pembaca/penggemar cerita sejarah apalagi bagi para siswa yang belajar ilmu sejarah. Cerita sejarah yang ditulis para sejarawan dengan menempatkan skenario peristiwa sejarah dalam setting babakan waktu, akan sangat memudahkan serta menarik para pembaca atau siswa untuk mengetahui peristiwa sejarah secara kronologis.

Adapun tujuan dari pembabakan waktu adalah sebagai berikut.

1. Melakukan penyederhanaan
Gerak pikiran dalam usaha mengerti ialah melakukan penyederhanaan. Begitu banyaknya peristiwa-peristiwa sejarah yang beraneka ragam disusun menjadi sederhana, sehingga mendapatkan ikhtisar yang mudah dimengerti.

2. Memudahkan klasifikasi dalam ilmu sejarah
Klasifikasi dalam ilmu alam meletakkan dasar pembagian jenis, golongan suku, bangsa, dan seterusnya. Klasifikasi dalam ilmu sejarah meletakkan dasar babakan waktu. Masa lalu yang tidak terbatas peristiwa dan waktunya dipastikan isi, bentuk, dan waktunya menjadi bagian-bagian babakan waktu.

3. Mengetahui peristiwa sejarah secara kronologis
Menguraikan peristiwa sejarah secara kronologis akan memudahkan pemecahan suatu masalah. Ahli kronologi menerangkan pelbagai tarikh, atau sistem pemenggalan yang telah dipakai dipelbagai tempat dan waktu, memungkinkan kita untuk menerjemahkan pemenggalan dari satu tarikh ke tarikh yang lain.

4. Memudahkan pengertian
Gambaran peristiwa-peristiwa masa lampau yang sedemikian banyak itu dikelompok-kelompokkan, disederhanakan, dan diikhtisarkan menjadi satu tatanan (orde), sehingga memudahkan pengertian.

5. Untuk memenuhi persyaratan sistematika ilmu pengetahuan
Semua peristiwa masa lampau itu setelah dikelompokkan antara motivasi dan pengaruh peristiwa itu kemudian disusun secara sistematis.

Jadi, tujuan diadakannya periodisasi ialah untuk mengadakan tinjauan menyeluruh terhadap peristiwa-peristiwa dan saling hubungannya dengan berbagai aspeknya. Pelaksanaan periodisasi yang paling mudah ialah dengan pembabakan yang disusun berdasarkan urutan abad. Akan tetapi, periodisasi yang demikian mempunyai kelemahan tidak mengungkapkan corak yang khas zaman-zaman yang ditinjau.

Sumber referensi: Sejarah 1 : Untuk SMA/MA Kelas X / Dwi Ari Listiyani ; Editor Hermanu Joebagio ; Ilustrator Haryana Humardani. — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan nasional, 2009.