Jawa Hokokai [image by sejarahindonesia2401.blogspot.com], |
1. Gerakan Tiga A
Gerakan Tiga A dipimpin oleh Mr. Syamsuddin. Ia merupakan bekas tokoh Parindra. Tujuan gerakan Tiga A adalah meraih simpati penduduk dan tokoh masyarakat. Sayangnya, gerakan ini kurang berhasil sehingga Jepang membentuk organisasi yang lebih menarik.
2. Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
Putera didirikan pada 1 Maret 1943 sebagai ganti gerakan Tiga A. Putera dipimpin oleh tokoh-tokoh nasional yang sering disebut empat serangkai, yaitu Soekarno, Mohammad Hatta, K.H. Mas Mansyur, dan Ki Hajar Dewantara. Putera cukup diminati oleh kalangan tokoh pergerakan Indonesia. Pemerintah Jepang kurang puas dengan kegiatan Putera sebab para tokoh Putera memanfaatkan organisasi ini untuk melakukan konsolidasi dengan tokoh-tokoh perjuangan. Akhirnya, Putera dibubarkan.
3. Jawa Hokokai
Jawa Hokokai (Gerakan Kebaktian Jawa) dibentuk pada 1944. Kegiatan ini langsung di bawah pengawasan para pejabat Jepang. Tujuan pokoknya adalah menggalang dukungan untuk rela berkorban demi pemerintah Jepang. Jawa Hokokai juga mempunyai tugas untuk mengerahkan rakyat mengumpulkan padi, besi tua, dan barangbarang berharga lainnya. Selain itu, rakyat juga ditugaskan untuk menanam jarak.
4. Masyumi
Islam adalah penduduk mayoritas bangsa Indonesia. Jepang merasa harus dapat menarik hati golongan ini. Untuk itu, pada tahun 1943 Jepang membubarkan Majelis Islam A’la Indonesia dan menggantikannya dengan Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi). Masyumi dipimpin oleh K.H. Hasyim Ashari dan K.H. Mas Mansyur.
Sumber : IPS Untuk SMP/MTs kelas VIII/ Rogers Pakpahan, Losina Purnastuti, Aman, Ignatius Kingkin T. ; editor, Arna Asna Annisa, Ika Setyarini, Indah Mayasari P., Nur Fidiyati.—Jakarta : Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.
0 Response to "Organisasi-Organisasi Sosial yang Di Bentuk Oleh Jepang Pada Masa Pendudukan"
Post a Comment